Sabtu, 28 Juli 2007

BELAJAR MEMBUAT WEBSITE DENGAN HTML

Seiring dengan pertambahan jumlah netter (pengguna internet) di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, makin banyak pula orang yang ingin mempunyai homepage atau website sendiri. Hal ini wajar mengingat manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempunyai website sendiri. Memiliki alamat email, sekarang ini bukan lagi sesuatu yang istimewa. Tapi memiliki website sendiri mungkin bagi kebanyakan orang masih merupakan sesuatu yang diidam-idamkan. Untuk itulah kami mencoba menyusun tutorial praktis ini agar dapat dipelajari dan dipraktikkan oleh para netter yang berkeinginan menjadi webmaster (pengelola website). Mudah-mudahan dengan kemampuan membuat website, kita dapat ikut serta menyebarluaskan ilmu dan informasi yang bermanfaat bagi seluruh ummat manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Bagaimana caranya bisa menampilkan website sendiri di internet? Ada beberapa tahapan dan langkah yang harus kita lalui untuk membuat sebuah website yang benar-benar eksis di internet. Artinya website yang dari segi perwajahan tidak "menyedihkan", dari segi isi tidak "asal-asalan" dan dari segi pengunjung cukup "dilirik". Untuk membuat website pertama-tama kita harus belajar bahasa HTML yaitu sebuah "bahasa program" yang memungkinkan kita membuat halaman web yang bisa ditampilkan dalam browser (Internet Explorer, Netscape, Opera, dll). Setelah kita menguasai dasar-dasar HTML, barulah kita mencoba membuat rencana dan rancangan dari desain dan isi website yang hendak kita buat. Kemudian rancangan itu kita tuangkan dalam bentuk halaman-halaman web yang terpadu. Setelah selesai atau "mengarah ke selesai", kita harus mendaftarkannya ke web hosting agar website kita "terpasang" dan dapat diakses di internet. Akhirnya, yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana mempromosikan website tersebut agar dikenal dan dikunjungi oleh para netter.

Nah, kini kita mulai dari langkah awal yaitu belajar bahasa HTML.

BELAJAR HTML

Dewasa ini, hampir semua dokumen web dibuat dengan bahasa HTML (Hypertext Mark-up Language). Meskipun anda bisa saja membuat web page (halaman web) tanpa mengerti sedikitpun HTML, yakni dengan menggunakan editor HTML berjenis WYSIWYG seperti Microsoft FrontPage, Adobe PageMill atau Netscape Composer, namun sangat disarankan bahkan nyaris diharuskan, agar anda mengerti bahasa HTML. Terutama agar anda bisa memanfaatkan secara optimal berbagai fasilitas browser dan mengingat sejumlah kelemahan yang terdapat pada editor WYSIWYG seperti di atas. Untuk itu langkah pertama bagi Anda yang bercita-cita memiliki website sendiri adalah belajar HTML.

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa program yang digunakan untuk menulis format dokumen yang dapat digunakan dalam Web. Dengan HTML, teks ASCII (file *.txt) dapat dipoles (di-mark-up) dengan kode-kode tertentu yang disebut tag untuk menjadi dokumen HTML (file *.htm atau *.html). Oleh karena itu, untuk membuat dokumen HTML, anda bisa menggunakan semua program teks editor biasa, mulai dari Notepad hingga MS Word. Untuk mudahnya, kita gunakan program Notepad. Bukalah program Notepad. Bila anda belum tahu caranya, klik Start > Programs > Accessories lalu Notepad. Sekarang ikutilah dengan seksama latihan-latihan berikut satu demi satu.

PENGENALAN KODE HTML

Dalam program Notepad anda, tulislah seperti ini:

Masing-masing baris di atas disebut tag. Tag adalah kode yang digunakan untuk me-mark-up (memoles) teks ASCII menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu dan ada tag penutup yaitu yang ditandai dengan tanda slash (garis miring) di depan awal tulisannya. Tag di atas memberikan faidah bahwa yang akan ditulis diantara kedua tag tersebut adalah isi dari dokumen HTML. Perlu anda ketahui bahwa tag-tag html dapat ditulis dengan huruf besar ataupun huruf kecil. Artinya, penulisan atau atau sama saja hasilnya. Namun perlu selalu diingat bahwa penulisan tag yang salah meskipun hanya satu karakter akan berpengaruh terhadap dokumen HTML anda, bahkan bisa berakibat dokumen HTML anda tidak bisa ditampilkan dalam browser.

Sekarang kita akan beralih pada tag selanjutnya. Tambahkanlah tag seperti berikut:

Isi dari dokumen HTML yang sesungguhnya adalah yang ditulis diantara tag . Coba tuliskan:

Tulisan ini akan tampak dalam browser.

Sekarang simpanlah file ini dengan meng-klik menu File lalu Save As. Pada kotak dialog yang muncul, terlebih dahulu klik anak panah kecil di ujung kanan kotak Save as type kemudian pilih All Files (*.*). Setelah itu, isilah kotak File name dengan nama file yang anda inginkan misalnya: latih1.htm. Jangan lupa penambahan ekstensi .htm di belakang nama file! Akhirnya, klik tombol Save maka file akan tersimpan sebagai dokumen web. Kini, tutuplah program Notepad anda. Sekarang bukalah lagi program browser (Internet Explorer) selain jendela browser yang anda baca ini. Klik menu File lalu Open. Pada kotak dialog yang muncul, klik tombol Browse. Cari dan pilih file latih1.htm lalu klik Open. Nah, lihatlah hasil karya anda yang pertama!

Tulisan ini akan tampak dalam browser

Apakah tag BODY fungsinya sekedar penanda tubuh atau isi dari dokumen web? Tidak, dalam tag BODY ini bisa kita sisipkan bermacam-macam atribut yang akan berpengaruh terhadap format atau tampilan halaman web secara keseluruhan. Pada kesempatan ini kita mengambil contoh bagaimana mengubah warna latar belakang dan warna tulisan dari halaman web dengan penambahan atribut ke dalam tag BODY.

Sekarang lihatlah kembali browser anda yang sedang menampilkan file latih1 tadi. Klik menu View lalu Source. Dengan instruksi ini akan muncullah program Notepad yang di dalamnya tampak source code atau kode-kode HTML yang tadi anda buat. Misalnya kita akan menjadikan halaman web latih1 ini menjadi berwarna latar belakang kuning dengan tulisan berwarna merah. Untuk itu, kita perlu menambahkan atribut BGCOLOR dan TEXT ke dalam tag body sebagai berikut:

Tulisan ini akan tampak dalam browser.

Simpanlah kembali file ini (klik File lalu Save). Untuk melihat bagaimana hasilnya, pergilah lagi ke program browser yang menampilkan halaman web latih1 tadi. Klik menu View lalu Refresh atau klik tombol Refresh pada toolbar atau bisa juga dengan menekan tombol F5 pada keyboard. Dengan demikian, browser akan memanggil ulang file latih1 yang kini sudah mengalami perubahan. Maka akan tampaklah hasilnya:

Tulisan ini akan tampak dalam browser

Perlu diketahui bahwa penentuan warna pada HTML bisa dengan nama warna (dalam bahasa Inggris) dan bisa pula dengan kode warna. Kode warna ditulis dalam format heksa #rrggbb. Berikut ini adalah 16 nama warna beserta kodenya dalam format heksa (harap diingat bahwa tulisan 0 adalah angka nol, bukan huruf O).

black #000000 blue #0000FF olive #808000
white #FFFFFF fuchsia #FF00FF green #008000
red #FF0000 gray #808080 teal #008080
yellow #FFFF00 silver #C0C0C0 navy #000080
lime #00FF00 maroon #800000 purple #800080
aqua #00FFFF



Dengan demikian, kode HTML untuk contoh di atas bisa ditulis sebagai berikut:

Tulisan ini akan tampak dalam browser.

Dengan menggunakan kode warna heksa, variasi warna yang dibuat bisa lebih banyak. Klik di sini untuk melihat daftar kode warna yang lainnya!

Demikianlah sekilas fungsi tag BODY. Sekarang bukalah kembali source code alias kode-kode HTML. Masih ingat, kan caranya? (Klik menu View lalu Source). Tambahkanlah tag-tag berikut ini:

Tulisan ini akan tampak dalam browser.

Di sini terlihat bahwa kita menambah tag dan tag . Tag HEAD berfungsi untuk mengapit berbagai macam fungsi dan informasi yang berkenan dengan halaman web yang bersangkutan. Pada latihan kali ini, kita memasukkan tag TITLE diantara tag HEAD. Sesuai namanya, tag TITLE ini berfungsi untuk mengapit kalimat yang menjadi judul dari halaman web tersebut. Sekarang mari kita tuliskan judul halaman web ini:</p> <table bg border="0" width="100%" style="color:#ffffff;"> <tbody> <tr> <td width="100%"> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><html></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><head></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><title>Karya Pertamaku

Tulisan ini akan tampak dalam browser.

Simpan lagi file ini dengan meng-klik File lalu Save. Sekarang kita akan melihat bagaimana perubahannya dalam browser. Lakukan lagi Refresh seperti di atas. Maka anda akan melihat di baris teratas (yang dinamakan Title Bar) dari program browser akan menampilkan judul atau titel dari halaman web anda yaitu: Karya Pertamaku. Alhamdulillah, selesailah latihan pertama kita.

MENGUTAK-ATIK HURUF

Dalam latihan kedua ini, kita akan mempelajari beberapa tag yang relatif mudah diingat. Tag-tag ini berfungsi untuk mengubah tipe huruf yaitu menebalkan (bold), membuat tulisan miring (italic) atau memberi garis bawah (underline). Buka lagi program Notepad kemudian tuliskan seperti berikut ini:

Tipe-tipe Teks</tile></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"></head></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><body></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;">Ada tiga macam tipe tulisan yang paling sering digunakan dalam penulisan dokumen apa saja. Ketiga tipe tersebut ialah tulisan tebal, tulisan miring dan tulisan bergaris bawah. Bisa pula dua tipe huruf dipadukan misalnya tulisan tebal dan miring, tulisan tebal dan bergaris bawah atau tulisan miring dan bergaris bawah. Bahkan bisa pula ketiga tipe tulisan tersebut sekaligus bergabung menjadi satu berupa tulisan tebal, miring dan bergaris bawah.</span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"></body></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"></html></span></p></td></tr></tbody></table> <p>Simpanlah file tersebut. Jangan lupa mengikuti langkah-langkah cara menyimpan file HTML yang sudah kita pelajari dalam latihan pertama dahulu. Setelah file tersimpan, bukalah file tersebut dengan program Internet Explorer. Perhatikanlah bahwa semua tulisan dalam dokumen tersebut masih seragam. Kini, kita akan melakukan sedikit perubahan pada beberapa kata dan kalimat yang ada di situ sehingga menjadi seperti ini:</p> <table style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;" text="#000000" bgcolor="#ffffff" border="0" width="100%"> <tbody> <tr> <td>Ada tiga macam tipe tulisan yang paling sering digunakan dalam penulisan dokumen apa saja. Ketiga tipe tersebut ialah tulisan <b>tebal</b>, tulisan <i>miring</i>dan tulisan <u>bergaris bawah</u>. Bisa pula dua tipe huruf dipadukan misalnya tulisan <b><i>tebal dan miring</i></b>, tulisan <b><u>tebal dan bergaris bawah</u></b> atau tulisan <i><u>miring dan bergaris bawah</u></i>. Bahkan bisa pula ketiga tipe tulisan tersebut sekaligus bergabung menjadi satu berupa tulisan <b><i><u>tebal, miring dan bergaris bawah</u></i></b>.</td></tr></tbody></table> <p>Bagaimana caranya? Bukalah <i>source code </i>dari dokumen tadi (tekan F5), kemudian tambahkan tag-tag berikut. Tag-tag tersebut adalah <b> untuk menebalkan (bold) tulisan, <i> untuk memiringkan (italic) tulisan dan <u> untuk menggaris-bawahi (underline) tulisan:</p> <table bg border="0" width="100%" style="color:#ffffff;"> <tbody> <tr> <td width="100%"> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><html></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><head></span></p> <p style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#000000;"><title>Tipe-tipe Teks

Ada tiga macam tipe tulisan yang paling sering digunakan dalam penulisan dokumen apa saja. Ketiga tipe tersebut ialah tulisan tebal, tulisan miring dan tulisan bergaris bawah. Bisa pula dua tipe huruf dipadukan misalnya tulisan tebal dan miring, tulisan tebal dan bergaris bawah atau tulisan miring dan bergaris bawah. Bahkan bisa pula ketiga tipe tulisan tersebut sekaligus bergabung menjadi satu berupa tulisan tebal, miring dan bergaris bawah.

Setelah anda menambahkan semua tag-tag tersebut, simpan (Save) file source code itu kemudian lakukan Refresh pada dokumen web yang tampak pada program browser anda. Lihatlah hasil perubahannya! Andaikata ada yang tidak beres, coba perhatikan baik-baik penulisan tag-tag anda, mulai dari tag pembuka hingga jangan sampai ada yang salah tulis meskipun satu karakter. Misalnya: bila tag anda tulis maka browser tidak akan menampilkan tulisan apa-apa dalam dokumen anda. Kalau tidak percaya, cobalah menulis source code yang salah seperti itu, simpan (save) kemudian refresh dokumen anda dan lihatlah hasilnya!

Untuk lebih mempermantap keterampilan yang anda dapatkan dari latihan kedua ini, ada baiknya anda mencoba membuat dokumen HTML berikut ini. Buatlah dokumen dengan judul (titel): Pemantapan Tipe-tipe Teks, yang isinya adalah tulisan seperti berikut:

Karena file-file HTML sebenarnya adalah file-file ASCII biasa, maka anda dapat menggunakan editor-editor teks sederhana seperti WordStar (WS), Notepad, MS Write, dan lain-lain. Editor-editor teks tersebut dapat membimbing anda mempelajari kode-kode HTML secara luar dalam. Akan tetapi mungkin anda sedikit frustrasi karena harus mengetik semua kode HTML baris per baris yang dalam perkembangannya akan menjadi sangat rumit. Meski demikian, menggunakan teks editor untuk membuat halaman web adalah cara terbaik untuk benar-benar mengerti tentang struktur file HTML.

Bila anda sudah menyimpannya, bukalah dan lihatlah hasilnya dalam program browser.

Jumat, 27 Juli 2007

Istilah Istilah

CD (Compact Disc):

Suatu optical disc, CD adalah istilah yang digunakan saat mendeskripsikan beragam format compact disc, mulai dari mass-produced disc audio dan adta, sampai versi recordable (CD-R) atau versi rewritable(CD-RW).CD standar dapat menampung data sekitar 650MB .

CD-R(Compact Disc-Recordable):
Suatu versi dari CD dimana data dapat direkamkan namun tidak dapat dihapus. Bahan berbasis celupan organik digunakan untuk menyimpan data yang dituliskan kepadanya melalui laser.

CD-ROM(Compact Disc-Read Only Memory):
Pengembangan dari format compact disc digital audio yang memungkinkan data komputer dapat disimpan.

CD-ROMdrive:
Peralatan yang dipasang di komputer yang memungkinkan membaca dan memainkan CD.

CD-RW (Compact Disc-ReWritable):

Versi dari CD dimana data dapat direkamakan dan dihapus dan direkam ulang di lokasi fisik yang sama pada disc. Pada CD-RW digunakan lapisan phase-changing metal alloy untuk menyimpan data yang dituliskan kepadanya melalui laser.


data area:

Ruang pada CD atau DVD dimana terdapat konten digital.

data layer (lapisan data):

Lapisan pada optical disc yang menyimpan data sebagai tanda atau lubang.

digital:

Skema kode biner yang umumnya dipakai pada teknologi komputer untuk merepresentasikan data sebagai binary bit (1 dan 0).

double-layeredDVD:
Suatu DVD yang memiliki dua lapisan data, memungkinkan untuk melipatgandakan kapasitas penyimpanan dibandingkan DVD single layer.

DVD:
Kependekan dari Digital Video Disc atau Digital Versatile Disc, saat ini biasa disebut DVD. Generasi lanjutan dari teknologi penyimpanan optical disc sesudah CD. DVD, ukuran fisik dan bentuknya sama dengan CD, namun memiliki kerapatan yang lebih tinggi dan memberikan pilihan untuk data dapat disimpan double-sided atau double layered dalam disc.

DVD-Audio:
Format penyimpanan audio-only yang mirip dengan CD-Audio. Yang membedakannya, penawaran 16, 20 dan 24-bit sample pada sapling rate yang bervariasi mulai adri 44,1 sampai 192 KHz. Sedangkan CD hanya 16 bit dan 44,1KHz. Disc DVD-Audio juga dapat mengandung musik, video, grafik dan informasi lainnya.

DVD-R (DVD-Recordable, kadang-kadang dianggap DVD minus R):

Versi DVD dimana data dapat direkam, tapi tidak bisa dihapus oleh disc drive. Bahan berbasis celupan organik digunakan untuk menyimpan data yang dituliskan kepadanya melalui laser. DVD-R mempunyai kapasitas 4,7 GB.

Terdapat dua versi dari DVD-R:

1. DVD-R (A) (DVD-Recordable for Authoring):

Format untuk pengembang konten profesional dan produsen software. Terutama digunakan untuk membuat disc master yang akan diproduksi massal.

2. DVD-R (G) (DVD-Recordable for General use) dan DVD+R (DVD plus Recordable):
Suatu format untuk merekam segala tipe konten: audio, video, dan data. Kompatibel dengan kebanyakan DVD player dan DVD-ROM drives.

DVD-RAM(DVD-RandomAccessMemory):
DVD yang rewritable. Berbasis cartridge, atau lebih baru cartridge-less optical disc untuk perekaman data dan playback. Data dapat direkamkan dan dihapus sampai 100.000 kali, membuat DVD-RAM sebagai virtual har ddisk . DVD RAM menggunakan phase change data layer untuk merekamkan data dari laser. DVD-ROM drive dan DVD-Video player saat ini tidak dapat membaca DVD-RAM.

DVD-ROM(Read Only Memory):
Biasanya merupakan optical disc yang digunakan untuk menyimpan data, audio dan video. DVD-ROM berjalan di DVD-ROM, DVD-R, DVD-RW, or DVD-RAM drives, ettapi tidak di DVD-Video players yang terhubung ke televisis dan home theaters.


DVD-RW (seringkali dianggap sebagai DVD minus RW, DVD-ReWritable):
DVD-RW serupa dengan DVD-RAM, yang berbeda teknologinya dimana dia menggunakan read-write access secara sekuensial seperti phonograph, tidak seperti harddisk. Kapasitas baca-tulisnya sebanyak 4,7 GB, dan dapat ditulis ulang sampai 1000 kali. DVD-RW kompatibel dengan kebanyakan DVD-Video player dan DVD-ROM drive.


DVD+RW (DVD plus RW), (DVD-ReWritable):

Untuk perekaman segala tipe konten, untuk audio, videio recording dan editing, dan untuk perekaman adta secara random. Kompatibel dengan kebanyakan DVD-Video player dan DVD-ROM drive.



CD dan DVD: Tipe-tipe Disc

CD (Compact Disc) : CD yang memiliki lapisan tunggal (satu lapisan data atau lapisan recordable pada salah satu sisi disc).

Disc

Tipe

Kapasitas

Penggunaan Umum

CD-ROM, Audio CD, Video CD

Read Only

650 MB

Program komputer, musik, film.

CD-R

Record-Once

650 MB

Data pribadi, musik, aplikasi, data komputer, file.

CD-R

Record Once

700 MB

CD-RW

ReWriteable

650 MB

Data pribadi, aplikasi, data komputer, file.

CD-RW

ReWriteable

700 MB

DVD

DVD-ROM, DVD-Video, dapat berupa single atau double-sided dengan satu ada dua lapisan data pada salah satu atau kedua sisinya (dengan jumlah maksimum 4 lapisan data).

DVD-R, DVD+R, DVD-RW, DVD+RW, hanya tersedia dalam single-sided, single-layer (SS/SL)

DVD-RAM tersedia dalam bentuk double-sided, single-layer (DS/SL).

Disc

Tipe

Kapasitas

Penggunaan Umum

DVD-ROM, DVD-Video, DVD-Audio



Film, Game Interaktif, Aplikasi Program.

• Single Sided - Single Layer

Read Only

4.7 GB

• Single Sided - Double Layer

Read Only

8.54 GB

• Double Sided - Single Layer

Read Only

9.4 GB

• Double Sided - Double Layer

Read Only

17.08 GB

DVD-R

Record-Once

4.7 GB

3.95 GB

Video Recording dan Editing, Back-up Data

DVD+R

Record-Once

4.7 GB

Video Recording, Back-up Data

DVD+RW

ReWriteable

4.7 GB

3.95 GB

Video Recording dan Editing, Back-up Data

DVD-RW

ReWriteable

4.7 GB

Video Recording, Back-up Data

DVD-RAM




• Single Sided

ReWriteable

2.6 GB

4.7 GB

Data Komputer yang update-able, Back-up

• Double Sided

ReWriteable

5.2 GB

9.4 GB



CD dan DVD: Marking dan Labeling

Marking dan labeling suatu CD atau DVD merupakan proses penting dari pembuatannya. CD dan DVD atau wadahnya, diberi label dalam beberapa rupa dan format sedimikian rupa sehingga mereka dapat dikenali dan diorganisir.

Sewaktu melabeli suatu CD dengan marker (alat tulis penanda), komposisi tinta dalam marker dan bentuk desain marker perlu dipertimbangkan. Tinta dalam marker bervariasi dalam komposisi kimia dan terbentuk dari zat warna dan pelarut.

Tinta terbagi dalam tiga kelompok dasar berdasarkan tipe pelarut yang digunakan: water-based, alcohol-based, dan aromatic solvent-based. Dalam kategori-kategori ini, selanjutnya tinta terbagi berdasarkan ke-permanen-an mereka dan kegunaan mereka untuk berbagai permukaan.

Marker sendiri juga bervariasi bentuknya: Ada fine-point, extra fine-point, rolling-ball, ballpoint, soft felt-tip, dan chisel-tip. Beberapa cocol untuk labelling CD; sebagian lainnya dapat merusak.

Banyak vendor CD mencatatkan bahwa lapisan pelindung tipis dapat memburuk akibat kontak dengan pelarut tertentu di markers. Untuk mengurangi resiko ini, water-based markers direkomendasikan untuk labelling CD.

Sebagai pelarut, alkohol umumnya lebih tidak merusak dibanding xylene dan toluene, yang mana merupakan aromatic solvent-based markers umum. Sehubungan dengan laporan yang bersifat anekdot, markers alcohol-based dapat digunakan untuk melabeli CD tanpa menyebabkan masalah unjuk kerja.

Kerentanan dari logam di CD, akibat kedekatannya dengan permukaan, perlu dipertimbangkan sewaktu memilih suatu marker. Logam khususnya mudah rusak karena goresan, gesekan atau tekukan yang disebabkan sewaktu marking pada permukaan. Suatu filt tip marker (salah satu tipe marker) akan meminimalkan resiko goresan atau tekukan.

CD dan DVD terlihat serupa, tetapi struktur lapisannya berbeda. Lapisan perekaman dari CD terletak persis dibawah sisi labeling. Pada DVD, lapisan perekaman terdapat di tengah disc. Dalam teori, marker solvent-based tidak akan menembus sampai ke tengah DVD melalui lapisan polycarbonate pada kedua sisi disc.

Oleh karena itu, data dan lapisan logam di tengah, menurut teori, tidak dapat kontak dengan pelarut berbahaya apapun. Meskipun demikian, Tindakan pencegahan yang sama seperti dilakukan dalam labelling CD sebaiknya juga diterapkan pada DVD. Marker yang digunakan untuk melabeli CD akan bekerja sama halnya pada DVD.

Banyak vendor menjual marker yang CD-safe, Mereka seharusnya tidak mengandung pelarut berbahaya apapun untuk CD atau DVD, tetapi memiliki kualitas permanen. Untuk labelling disc yang bebas resiko, yang terbaik adalah menulisi di bagian bening di tengah CD (clear inner hub) atau di bagian mirror band dari disc, dimana tidak terdapat data.



Berapa lama sih CD dan DVD bisa kita simpan dan kita paka?

Daya tahan CD dan DVD sangat tergantung pada berapa hal,seperti suhu,kelembapan,tempat penyimpanan (storage),media dari CD dab DVD,serta dapat tergantung pada CD-player dan DVD-playernya.

Usia dari optical disc bergantung pada banyak faktor, beberapa dapat dikendalikan oleh pemakai, beberapa yang lainnya tidak. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usia disc termasuk berikut ini:


• Tipe
• Kualitas pabrikasi
• Kondisi disc sebelum perekaman
• Kualitas dari perekaman disc
• Perlakuan dan perawatan
• Kondisi lingkungan

Tiga tipe dasar dari keping CD dan DVD, yaitu ROM, R dan RAM, masing-masing menggunakan bahan untuk lapisan data yang berbeda. Penurunan kondisi dari bahan ini dapat menyebabkan penurunan unjuk kerja disc dan pada akhirnya mengakhiri masa hidup si disc.
Perlakuan fisik yang salah kepada disc biasanya merupakan penyebab rusaknya lapisan polycarbonate (plastik bening yang menyusun sebagian besar dari disc). Polycarbonate dapat juga merenggang atau membengkok jika disimpan dalam jangka waktu yang lama pada posisi non vertikal.
Pada CD dan DVD, awal mulai terjadinya penurunan kondisi akan tidak terasa bagi pengguna, karena kemampuan deteksi error dan koreksi yang terdapat dalam sistem mengoreksi sejumlah error tertentu.
Pengguna baru ngerasa ada masalah saat kemampuan koreksi error tidak mampu mengoreksi error. Karena mungkin errornya udah terlalu parah.
Kemungkinan kerusakan disc bakal meningkat seiring dengan banyaknya error. Saat jumlah error (sebelum koreksi error) pada disc meningkat naik sampai ke level tertentu, kerusakan disc menjadi tak bisa ditolerir dan dengan demikian menandakan akhir hidup disc.
Diantara pabrikan-pabrikan yang telah melakukan test, terdapat kesepakatan bahwa, dibawah kondisi penyimpanan yang direkomendasikan, disc CD-R, DVD-R dan DVD+R setidaknya mempunyai harapan usia hidup 100 sampai 200 tahun atau lebih, sedangkan disc CD-RW, DVD-RW, DVD+RW, dan DVD-RAM setidaknya 25 tahun atau lebih.

Pada CD-ROM dan DVD-ROM harapannya umurnya bervariasi mulai dari 20 sampai 100 tahun. Ada sedikit laporan perkiraan umur disc yang telah dipublikasikan oleh laboratorium2 independen. Sebuah studi percepatan usia di NIST memperkirakan perkiraan usia hidup dari satu tipe DVD-R untuk penulisan disc dapat 30 tahun jika disimpan pada 25°C (77°F) dan 50% kelembaban relatif.

CD-ROM DVD-ROM Discs (audio, video, inter- active games, +graphics, computer applications)

Panjang usia disc ROM ditetapkan dengan luas dimana lapisan alumuniumnya terkena oksigen. Oksigen mengandung polutan, dapat berpindah melalui lapisan polycarbonate atau lapisan sisi label, terbawa kedalam melalui embun (uap lembab). Oksigen atau embun dapat lebih mudah merembes/menembus melalui gesekan/garukan, retakan, atau terkupasnya daerah di label.
Oksigen dapat juga terjebak di dalam disc sewaktu proses pabrikasi, Jika ditinggalkan di lingkungan yang sangat lembab, embun-dan oksigen-pada akhirnya akan mencapai lapisan alumunium, menyebabkan lapisan tersebut kehilangan reflektivitasnya (kamampuan pemantulan cahayanya). Normalnya alumunium mengkilat, yang mirip perak, menjadi pudar dan kusam, sehingga berkurang reflektifitasnya. Kombinasi antara kelembaban tinggi dan meningkatnya temperatur akan mempercepat tingkat oksidasi.

Sebaiknya menyimpan disc ROM di lingkungan kering dan dingin. Jika disc dipindahkan dari lingkungan lembab dan panas ke kondisi ideal sebelum kerusakan terjadi, dia akan mengering dan pulih lagi.
Pencemaran lain, seperti tinta, bahan pelarut, dan pengotor (polutan), memiliki potensi untuk merembes masuk dan untuk merusak, mengotori (warnanya) disc, atau membuat korosi (karat), menyebabkan masalah permanen pembacaan bagi laser.


CD-R, DVD-R, DVD+R Discs


Pada CD-R, DVD-R, DVD+R menggunakan emas, perak atau campuran perak sebagai lapisan reflektif (pemantulan cahaya) sebagaimana bahan alumunium yang dipakai disc ROM.

Emas tidak berkarat, tetapi mahal. Perak lebih mudah memantulkan cahaya dan lebih murah dibanding emas tetapi rentan berkarat jika terkena sulfur dioxide, suatu polutan udara yang dapat merembes ke disc dengan cara yang sama dengan oksigen (melalui kelembaban). Pemanufaktur menggunakan campuran silver yang beragam untuk membantu mencegah korosi perak. Kemungkinan korosi perak dari ekspose sulfur dioxide adalah lebih kecil daripada kemungkinan oksidasi alumunium yang disebabkan oleh kelembaban tinggi.
Menyimpan disc dalam lingkungan “udara bersih” tersaring dapat meminimalkan atau menghilangkan kontak mereka dengan sulfur dioxide.

Celupan organik yang digunakan di lapisan data dari disc R ,secara alami namun lambat mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Temperatur yang tinggi dan kelembaban akan mempercepat proses tersebut. Terkena sinar ultra violet dalam waktu yang lama dapat menurunkan sifat celupan dan pada akhirnya membuat data tidak lagi dapat dibaca. Meningkatnya panas didalam disc, yang disebabkan oleh sinar matahari atau dekatnya ke sumber cahaya yang panas, juga akan mempercepat penurunan celupan. Pemanufaktur mengklaim bahwa disc CD-R dan DVD-R memiliki hidup dari 5 sampai 10 tahun sebelum direkam, tetapi tidak ada masa kadaluarsa yang ditulis dalam kemasan CD-R, DVD-R, atau DVD+R, tidak juga terdapat informasi yang dipublikasikan dari tes untuk membuktikan pernyataan itu.
Dengan demikian, akan bijaksana untuk membeli disc hanya sewaktu kita membutuhkan saja daripada memesan dalam jumlah yang besar dan membuat persediaan untuk kebutuhan masa datang.

CD-RW, DVD-RW, DVD+RW, DVD-RAM Discs


Disc RW dan RAM umumnya tidak dipertimbangkan untuk keperluan pengarsipan jangka panjang.
Disc rewritable menggunakan lapisan “phase-changing metal alloy” untuk merekam data dan alumunium untuk lapisan reflektif. Lapisan campuran tidak se stabil celupan yang digunakan di disc R karena bahan ini biasanya memiliki tingkat penurunan kondisi yang lebih tinggi.
Kombinasi dari temperatur yang tinggi dan sinar UV dapat mempercepat proses penuaan. Kombinasi dari temperatur dan kelembaban relatif yang tinggi seringkali dapat juga mempercepat proses penuaan, sebagaimana terjadi pada celupan organik yang digunakan di disc R.

Belum ada hasil tes lab mengenai efek kondisi lingkungan ini terhadap disc RW atau RAM. Data pada lapisan phase-changing metal alloy dapat dihapus dan ditulis ulang sampai batas jumlah tertentu (sekitar 1000 kali untuk disc RW dan sekitar 100.000 kali untuk disc RAM). Penulisan ulang ini, bagaimanapun mempengaruhi umur hidup disc. Disc RW atau RAM yang diarsip sesudah perekaman pertamanya mempunyai umur hidup lebih lama dibandingkan yang telah menjalani beberapa siklus hapus-rekam.

Umur hidup untuk disc RW dan RAM akan lebih singkat dibanding disc R. Apalagi jika etlah dilakukan berkali-kali penulisan ulang.
Informasi pada disc R justru aman karena dia tidak dapat diubah atau ditulis ulang.

CD-ROM, DVD-ROM

audio, video, interactive games, +graphics, computer applications ROM

CD-R, DVD-R, DVD+R

recordable disc

CD-RW, DVD-RW, DVD+RW, DVD-RAM

re-writeab



CD dan DVD: Tips & Trik

Do:
1. Pegang disc pada tepi luarnya atau pada lubang di tengah-tengah.

2. Gunakan marker non-solvent-based berujung lembut untuk melabeli disc.

3. Jaga disc dari kotoran atau bahan asing lain.

4. Simpan disc secara tegaklurus (seperti menyimpan buku) dalam wadah plastik yang diperuntukkan untuk CD dan DVD.

5. Segera kembalikan disc ke tempatnya setelah dipakai.

6. Biarkan disc berada dalam bungkus/tempatnya untuk meminimalkan pengaruh perubahan lingkungan.

7. Buka kotak disc recordable (R/RW) hanya sewaktu akan merekam data.

8. Simpan disc di lingkungan dingin, kering dan gelap dimana udaranya bersih.

9. Buang debu, benda asing, sidik jari, corengan dan cairan, caranya dengan membasuhnya dengan kain katun bersih dalam arah garis lurus, dari tengah disc menuju ke tepi disc.

10. Gunakan deterjen pembersih CD/DVD, isopropyl alcohol, atau methanol untuk membuang kotoran yang membandel.

11. Periksa permukaan disc sebelum proses recording.

Do Not:

1. Menyentuh permukaan disc.
2. Menekuk disc.
3. Menggunakan label yang bersifat adhesive (berperekat).

4. Menyimpan disc dalam posisi horizontal dalam jangka waktu yang lama (tahunan).

5. Membuka kemasan disc recordable sewaktu anda belum siap untuk merekam.

6. Menempatkan disc pada kondisi sangat panas dan kelembaban tinggi.

7. Menempatkan disc pada kondisi dimana perubahan temperatur dan kelembaban terjadi secara cepat.

8. Menempatkan lama-lama disc recordable ke sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet lain.

9. Menulisi atau melabeli area data disc (area dimana laser membaca) .

10. Membersihkan dengan membasuh dalam arah memutari disc.

Khusus untuk CD, do not:

1. Menggores sisi label disc.

2. Menggunakan pena, atau marker berukung runcing untuk melabeli disc.

3. Menulisi disc dengan marker yang mengandung bahan pelarut (solvent).

4. Mencoba untuk mengelupas label.

Rekomendasi Umum untuk kondisi penyimapanan jangka panjang:

Untuk disc R, direkomendasikan menggunakan disc yang memiliki lpisan reflektif (lapisan pemantulan cahaya) terbuat dari logam emas.

Untuk CD dan DVD dianjurkan untuk disimpan pada temperatur kurang dari 20°C (68°F), dan diatas 4°C (39°F), dengan kelembaban relatif 20%-50%.

Yang baik, Temperatur 18°C and kelembaban relatif 40% cocok untuk penyimpanan jangka panjang. Semakin kecilnya temperatur dan kelembaban relatif dianjurkan untuk penyimpanan yang lebih lama lagi.



CD dan DVD: Struktur Disc

CD dan DVD memiliki material dan lapisan dasar yang sama. Sebuah DVD sebenarnya adalah dua CD tipis yang direkatkan menjadi satu. Sebuah CD hanya dapat dibaca dan ditulisi dari satu sisi saja, tetapi DVD bisa dilakukan dari kedua sisinya.

Lapisan Substrat Polikarbonat (plastik)

Lapisan ini adalah lapisan terluar dari disc, suatu lapisan yang memebri ketebalan disc dan menjaga disc tersebut agar tetap datar. Jika lapisan ini kotor/rusak, akan mengakibatkan data sulit dibaca.

Lapisan Data

Sesuai namanya, lapisan ini berisi data. Data tersebut berupa tanda, atau lekukan yang dapat menyerap atau memantulkan kembali sinar laser yang dipancarkan. Pada CD, lapisan ini berada di bawah lapisan reflektif pada label, pada DVD, lapisan ini berada ditengah-tengah disc.


Lapisan Metal (Reflektor)

Lapisan ini berfungsi untuk memantulkan sinar laser kembali ke photosensor. Lapisan ini memiliki tiga jenis reflective metal yang umum digunakan: emas, alumunium, perak, atau perak alloy.

pada DVD double-layer, terkadang menggunakan silicon sebagai bahan semireflektif.

Disc RW, ROM, dan RAM (CD-RW, CD-ROM, DVD-RW, DVD+RW, DVD-ROM, DVD-RAM) mengunakan alumunium sebagai bahan reflektifnya karena murah dan mudah digunakan.

Disc R (CD-R, DVD-R, DVD+R), menggunakan gold, silver, atau sebuah silver alloy, karena tidak bereaksi dengan lapisan dye dan tidak korosif.

DVD-ROM dapat dibuat dengan dua lapisan ini. Sehingga kapasitasnya dapat digandakan sampai 4x. Lapisan bawah dibuat dengan lapisan semireflektif, agar laser dapat menembus lapisan ganda diatasnya.

Lapisan Permukaan Tambahan

Lapisan ini dapat ditambahkan sebagai permukaan label. Lapisan ini terdiri dari 4 jenis, yaitu:

• thermal-printable

• inkjet-printable

• silkscreen-printable

• dan sebuah lapisan yang dapat mengakomodasi lebih dari satu.

Biasanya lapisan ini digunakan media cetakan gambar, logo, dan lapisan protektif. Lapisan ini adalah lapisan yang paling aman untuk ditulis, dan digambari.



CD dan DVD: Tips & Trik

CD dan DVD tidak membutuhkan pembersihan rutin. Yang terbaik adalah membersihkan disc hanya saat benar-benar diperlukan, seperti:

Sebelum disimpan, sewaktu kotoran permukaan masih kelihatan.

Sebelum direkam, saat kotoran pada permukaan disc kelihatan.

Sebelum dijalankan, untuk mencegah kotoran permukaan terlempar sewaktu disc sedang diputar di disc drive.

Saat kemampuan pembacaan lemah dan kootoran permukaan terlihat.

Secara umum, hindari penggunaan larutan organik. Larutan yang lebih kasar (aseton, benzene) akan menguraikan polycarbonate dan merusak disc sehingga tidak bisa diperbaiki.

Larutan ringan (isopropyl alcohol, methanol) dapat dipakai. Larutan ringan menguap dengan cepat dan tidak akan merusak polycarbonate. Solusi lain yang tidak berbahaya adalah pembersih lensa yang berbasiskan air atau deterjen yang berbasis air (dengan mild soap) yang diformulasikan untuk membersihkan CD atau DVD.

Substrat polycarbonate merupakan tipe plastik yang relatif halus dan transparan. Setiap saat disc dibasuh, digosok, atau dibersihkan berisiko menggores atau mengotori.

Jika disc butuh pembersihan, ingat tips berikut:

Gunakan peniup udara untuk menyingkirkan debu.

Gunakan kain katun lembut atau chamois untuk mengusap disc

Cobalah membersihkan dengan kain kering dulu, sebelum menggunakan cairan pembersih.

Jangan mengusap dalam suatu arah mengelilingi disc.

Basuh mulai bagian tengah/pusat disc kemudian langsung lurus menuju tepi luar.

Hindari penggunaan produk kertas, termasuk kertas lensa untuk membasuh disc.

Hindari penggunaan segala yang menggosok hingga menyebabkan lecetnya permukaan disc.

Jika disc mempunyai sangat banyak kotoran, cobalah membilasnya dengan air terlebih dahulu.

Gunakan deterjen berbasis air (water-based) yang tersedia di pasaran yang diformulasikan untuk membersihkan permukaan oprical disc.

Gunakan isopropyl alcohol atau methanol, sebagai alternatif dari deterjen water-based untuk membersihkan permukaan disc.



CD dan DVD: Melakukan Cleaning

CD dan DVD tidak membutuhkan pembersihan rutin. Yang terbaik adalah membersihkan disc hanya saat benar-benar diperlukan, seperti:

Sebelum disimpan, sewaktu kotoran permukaan masih kelihatan.

Sebelum direkam, saat kotoran pada permukaan disc kelihatan.

Sebelum dijalankan, untuk mencegah kotoran permukaan terlempar sewaktu disc sedang diputar di disc drive.

Saat kemampuan pembacaan lemah dan kootoran permukaan terlihat.

Secara umum, hindari penggunaan larutan organik. Larutan yang lebih kasar (aseton, benzene) akan menguraikan polycarbonate dan merusak disc sehingga tidak bisa diperbaiki.

Larutan ringan (isopropyl alcohol, methanol) dapat dipakai. Larutan ringan menguap dengan cepat dan tidak akan merusak polycarbonate. Solusi lain yang tidak berbahaya adalah pembersih lensa yang berbasiskan air atau deterjen yang berbasis air (dengan mild soap) yang diformulasikan untuk membersihkan CD atau DVD.

Substrat polycarbonate merupakan tipe plastik yang relatif halus dan transparan. Setiap saat disc dibasuh, digosok, atau dibersihkan berisiko menggores atau mengotori.

Jika disc butuh pembersihan, ingat tips berikut:

Gunakan peniup udara untuk menyingkirkan debu.

Gunakan kain katun lembut atau chamois untuk mengusap disc

Cobalah membersihkan dengan kain kering dulu, sebelum menggunakan cairan pembersih.

Jangan mengusap dalam suatu arah mengelilingi disc.

Basuh mulai bagian tengah/pusat disc kemudian langsung lurus menuju tepi luar.

Hindari penggunaan produk kertas, termasuk kertas lensa untuk membasuh disc.

Hindari penggunaan segala yang menggosok hingga menyebabkan lecetnya permukaan disc.

Jika disc mempunyai sangat banyak kotoran, cobalah membilasnya dengan air terlebih dahulu.

Gunakan deterjen berbasis air (water-based) yang tersedia di pasaran yang diformulasikan untuk membersihkan permukaan oprical disc.

Gunakan isopropyl alcohol atau methanol, sebagai alternatif dari deterjen water-based untuk membersihkan permukaan disc.



Kondisi Lingkungan Apa Saja yang Mempengaruhi CD dan DVD?

CD dan DVD dapat digunakan untuk jangka waktu bertahun-tahun dengan perawatan yang benar. Seperti media yang lainnya, penurunan kualitas tetap akan terjadi, akan tetapi perlu dilakukan langkah-langkah untuk mencegah penurunan kualitas yang terlalu dini.

Temperatur dan Kelembaban

CD dan DVD baik disimpan dan digunakan pada ruangan atau tempat yang sejuk dan kering serta tidak mengalami perubahan suhu yang drastis. Jika disimpan dalam tempat yang dingin, disc tersebut dapat mengalami kondensasi.

Untuk disc yang sering digunakan harus disimpan pada temperatur yang sama dengan tempat dimana disc tersebut digunakan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemugnkinan perubahan suhu yang tinggi.

Cahaya

ROM Disc (CD-ROM dan DVD-ROM)

Efek cahaya pada ROM disc (seperti: UV, infrared, dan fluorescent) dapat menurunkan kualitas substrat polikarbonat (plastik). Dalam jangka panjang, efeknya dapat terlihat seperti perubahan warna pada plastik.

R Discs - Recordable Disc (CD-R dan DVD-R)
Cahaya matahari dan cahaya UV lainnya dapat mempercepat penurunan kualitas lapisan disc yang recordable (dye). Efeknya adalah penipisan lapisan dye. Sehingga lapisan tersebut dapat terlihat semakin transparan dan berlubang. Penggunaan label dapat mengurangi efek ini.

CD-RW dan DVD-RW, DVD+RW, dan DVD-RAM Disc

Pada suhu normal, cahaya hampir tidak mempengaruhi disc jenis ini. Walaupun demikian, jika mengalami panas yang berlebih, efek dye seperti pada CD-R akan lebih cepat terjadi.

Uap Lembab (embun)

Substrat polikarbonat atau lapisan plastik dari disc sangat rentan terhadap kelembaban dan air karena sifatnya yang dapat menyerap air. Jika sebuah disc terkena air, kering dan panaskan pada suhu 70°F dengan kelembaban 50% (kondisi normal kamar), kemudian biarkan selama 24 jam sebelum disc tersebut digunakan kembali.

Cairan Pembersih Organik

Hindari penggunaan pelarut organik seperti aseton dan bensin karena dapat melarutkan lapisan polikarbonat. Penggunaan isopropoil alkohol atau metanol boleh digunakan untuk membersihkan lapisan polikarbonat walaupun pada disc-disc tertentu juga dapat melarutkan label atau lapisan pelindung tambahan pada disc tersebut.

Magnet, Sinar-X, Gelombang Mikro, dan Radiasi

Magnet, Sinar-X, dan Radiasi 60-300 kilogrey (U.S. Postal Service’s) tidak memberikan efek pada CD dan DVD. Gelombang mikro pada oven microwave dapat menghancurkan disc (dan oven tersebut, karena terdapat bahan metal pada disc).

Penyimpanan Disc

CD dan DVD sebaiknya disimpan pada kotak-CD jika sampai digunakan dan segera dikembalikan pada tempatnya setelah CD/DVD tersebut selesai digunakan sehingga kontaminasi dan pengaruh material asing dapat dihindari.